Non performing loan atau biasa
disebut NPL ini merupakan kredit bermasalah yang merupakan salah satu kunci
untuk menilai kualitas kinerja bank. Ini artinya NPL merupakan indiakasi adanya
masalah dalam bank tersebut yang mana jika tidak segera mendapatkan solusi maka
akan berdampak bahaya pada bank.
Bagaimana tidak, meningkatnya NPL
ini jika dibiarkan secara terus menerus akan memberikan pengaruh negatif pada
bank. Dampak negatif tersebut salah satunya adalah mengurangi jumlah modal yang
dimiliki oleh bank.
Suku bunga memang merupakan salah
satu sumber income bank yang mana jika bank tidak lagi menerima angsuran sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan, maka dikhawatirkan hal ini akan
terus memperburuk kondisi bank.
Melihat kasus seperti ini, maka
pihak bank memang dituntut untuk melakukan analisa kredit sehingga bisa
melakukan seleksi klien mana yang pantas untuk menerima dana pinjaman dari
bank.
Faktor –faktor pemicu NPL pada
lembaga keuangan
Banyak faktor yang seringkali memicu munculnya masalah ini diantaranya adalah dampak krisis mulit dimensional yang hingga saat ini membuat banyak dari para debitur bank tidak mampu menyelesaikan masalah kredit mereka yang macet.
Banyak faktor yang seringkali memicu munculnya masalah ini diantaranya adalah dampak krisis mulit dimensional yang hingga saat ini membuat banyak dari para debitur bank tidak mampu menyelesaikan masalah kredit mereka yang macet.
Faktor lain yang juga seringkali
memicu masalah ini adalah tidak adanya i’tikad baik dari para debitur untuk
segera menyelesaikan masalah ini.
Akibatnya tidak jarang bank atau
lembaga keuangan akan menerima dampaknya dari kondisi ini. Tingginya suku bunga
memang seringkali menjadi beban berat bagi para debitor untuk menyelesaikan
kewajiban mereka pada bank, Sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan kredit
sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Mengetahui seluk beluk mengenai apa
itu non performing loan tampaknya hal itu tidak cukup dalam dunia perbangkan.
Untuk menjaga bank tetap dalam kondisi yang aman, maka sistem manajemen yang
baik memang sangat perlu untuk diterapkan secara maksimal.
Melalui manajemen yang baik dalam
berbagai kegiatan operasional bank terutama untuk hal-hal yang terkait dengan
kredit ini, akan membantu menjaga kestabilan kondisi dalam bank. Bagaimana
tidak, sebagaimana yang telah kita singgung di atas bahwa NPL bisa memberikan
pengaruh besar pada bank.
NPL yang juga dikenal dengan kredit
bermasalah ini memang bisa berdampak pada berkurangnya modal bank. Jika hal ini
dibiarkan, maka yang pasti akan berdampak pada penyaluran kredit pada periode
berikutnya.
Bayangkan saja jika peminjam dana
bank tidak lagi memenuhi kewajiban mereka membayar angsuran, maka pastinya bank
akan kehilangan sumber incomenya. Akibatnya, kondisi seperti ini akan
mengurangi kondisi deviden dan juga laba.
Hal-hal yang mempengaruhi NPL pada
perbankan
Apa itu non performing loan tampaknya akan mengantarkan anda untuk lebih mengetahui mengenai berbagai hal yang menyangkut dengan NPL.
Hal-hal berikut ini merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi atau bahkan naik turunnya NPL itu sendiri,
diantaranya adalah kemauan dari para debitur, kondisi perekonomian Indonesia,
dan juga kebijakan dari pemerintah.
Sebagaimana funsgi bank atau lembaga
keuangan yang memang difungsikan untuk menghimpun dan juga menyalurkan dana
dari dan untuk rakyat. Untuk memaksimalkan hal ini dan tetap terkoordinir
dengan baik, maka pihak bank memang harus membuat sistem manajemen pada
berbagai aspek dan pihak yang terlibat.
Langkah ini merupakan upaya yang
cukup bagus dalam melakukan manajemen seluruh kegiatan operasional bank,
diantaranya adalah untuk mengurangi resiko gagal kredit atau kredit macet yang
akhirnya bisa menyebabkan bank tidak sehat.
Sumber :
http://ahlipresentasi.com/apa-itu-non-performing-loan-npl-dan-bagaimana-cara-menurunkan-npl/
No comments:
Post a Comment