Wednesday, April 4, 2012

Janji Suci

(11)

Dunia..
Entah apa yang harus kumaknai tentang dunia .
Sebuah kehidupan yang kurasa tak dapat kulewati sendiri,hampa dan sepi kini menjadi teman baikku .
Aku tak tau apa yang menyebabkan semua ini .
Tapi hati ini rasanya begitu kosong,tak bisa aku bohongi aku rindu teman di hati ini .
Tapi,apa ada seseorang yang mau mengerti tanpa harus ada sebuah kepantingan .
Tulus kasih sayang seseorang kini sangat aku butuhkan .

Istriku..
Mungkin saat ini kita belum mengenal atau mungkin kau adalah orang yang dekat denganku .
Tapi semua itu tak jadi masalah .
Sang khalik telah menentukan takdir kita sejak berada di alam ruh sana .
Yang kini aku rasa,
aku begitu merindukanmu..
Ingin rasanya cepat menyongsong takdir itu .
Maafkan aku yang tak bisa menjaga diri ini .
Aku tak percaya hatiku pernah diperbudak setan yang ada di dalam diri,
nafsu yang tak terkendali .
Maafkan aku akan masa
lalu yang aku lewati,akan kelamnya dunia yang kujalani .
Kini aku merasa sesosok orang yang tak tau arah .
Ah..
Seandainya kau disini sudah menemaniku .
Mungkin semua tak akan seperti ini .
Aku rindu kasih sayang seseorang,
akbat kesalahan ku di masa lalu yang tak sabar menunggumu menjadi takdirku,aku malah mengikuti nafsuku untuk mencarimu .
Dan akhirnya yang aku dapat hanya kekosongan belakang .
Bebearapa hati aku singgahi,tapi ternyata itu semua bukan dirimu .
Itu hanya kesenangan sesaat .
Oh,
maaf kan aku telah menodai janji yang kita ucapkan sebelum kta dilahirkan .
Kini,aku hanya ingin merenung berbagai macam kesalahanku atas dirimu .
Semoga disana kau terjaga oleh sang khalik .
Dan aku selalu berdoa kau adalah sesosok wanita yang sholeha .
Walaupun rasanya ku tak pantas untuk itu .
Tapi tenang aku akan terus memohon ampun atas dosa"ku.
Aku pun akan terus berusaha menjadi lebihbaiklebihbaik dan lebih baik lagi .
Suatu hari nanti saat pertama kali kita bertemu dan saat pertama kali kita melangsungkan suatu janji suci atas pernikahan .
Aku ingin kau menjadi satu"nya bidadari di dunia ini yang aku miliki .



Karya : Andry Rabona

No comments:

Post a Comment